Jasa Pembuatan Prasasti Marmer Granit untuk Peresmian Proyek Berkualitas
Untuk pembelian partai kami akan memberikan harga spesial hanya di bulan ini saja, dan selain jasa pembuatan prasasti marmer, kami juga menyediakan berbagai macam kerajinan lainnya seperti makam dengan berbagai model, Patung, lantai, wastafel, prsasti peresmian dan masih banyak lainnya. Semuanya telah dikelola oleh UD. Bintang Antik Sejahtera. Yang tentunya berbasis batu alam asli dengan kualitas terbaik dan lokal tentunya. Sehingga harga yang kami tawarkan lebih terjangkau dan pengerjaan yang dalam waktu yang singkat. Kami menyediakan pelayanan one stop service yang meliputi konsultasi dengan staf kami, pelayanan yang dilaporkan secara berkala dan juga ekspedisi yang termurah dengan jaminan aman sampai lokasi. Apabila anda tertarik untuk langsung mengunjungi perusahaaan kami, kami akan dengan senang hati melayani anda. Dengan datang langsung ke tempat kami anda bisa langsung melihat kerajinan-kerajinan kami yang lain. Apabila anda juga ingin melihat workshop kami, kamipun siap mengantarkan anda. Sedangkan alamat kantor kami yaitu di Jln. Kanigoro GG 4 No. 35 Dsn. Blumbang, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Model Prasasti Peresmian Proyek |
Jasa Pembuatan Prasasti Murah
Jasa Pembuatan Prasasti Marmer, Prasasti Untuk Proyek - Jasa pembuatan prasasti kami telah memiliki banyak pelanggan dari seluruh penjuru Indonesia. Mulai dari prasasti marmer dan granit ukuran kecil medium danjuga ukuran custom. Maka dari itu kami memiliki pabrikan dan pengrajin khusus prasasti yang bekerja di bawah UD. Bintang Antik Sejahtera. Yang juga merupakan pengrajin batu alam dengan pengalaman dibidangnya selama bertahun-tahun. Dalam pembuatan prasasti untuk proyek bahan marmer ini kami tentunya sangat teliti dan presisi. Karena bahan yang kami gunakan ialah batu alam asli yang memiliki harga dan kualitas tinggi asli dari tambangnya di Tulungagung. Ukuran yang kami tawarkan untuk pembuatan prasasti inipun beragam contohnya seperti ukuran 30x40cm, 40x60cm, 60x90cm. Dengan ukuran yang beragam tentunya harga yang kami tawarkanpun juga beragam, mulai dari dari 275.000 sampai dengan 1.225.000 per pcs. Kami juga melayani pembelian partai, jika anda membeli dalam jumlah yang banyak tentunya akan ada harga khusus yang akan kami berikan.
Warga Tionghoa kemudian diberi kesempatan oleh VOC untuk memanfaatkan lahan di sekitar benteng untuk bertani. Mereka juga tinggal di sana. Akhirnya sebutan China Benteng melekat pada peranakan Tionghoa di Tangerang sampai sekarang. Bersama rombongan tur Wisata Kreatif Jakarta (12/1), detikFood menyusuri jejak China Benteng di Tangerang. Diawali dengan melihat Sungai Cisadane yang menjadi tempat sampainya warga Tionghoa pertama kali di Tangerang. Di sungai ini juga ada Prasasti Tangga Djamban yang terkenal. Prasasti Tangga Djamban yang memuat 81 nama orang Tionghoa yang membangun Tangerang dulu Foto: dok. Prasasti ini berada tepat di sisian sungai. Disebut tangga djamban karena dulunya prasasti berada di lokasi orang-orang setempat buang hajat. Beruntung prasasti serupa batu nisan itu bisa diselamatkan dan sekarang disimpan di Museum Benteng Heritage. Prasasti Tangga Djamban dibuat tahun 1873. Di dalamnya memuat nama 81 orang Tionghoa yang berpatungan membangun Tangerang. Mereka menyisihkan uang Belanda kala itu untuk membangun jalan, perahu, dan lainnya.
Harga Prasasti Marmer dengan Kualitas Grade A
Kami juga mampir ke Masjid Kuno Kali Pasir yang merupakan masjid tertua di Tangerang. Masjid yang dibangun tahun 1616 ini menunjukkan adanya akulturasi budaya sejak dulu dimana ada masjid di area Pecinan. Suasana Imlek di kalangan komunitas China Benteng begitu terasa saat kami mampir ke Klenteng Boen Tek Bio yang dibangun pada abad 17. Klenteng ini dipadati warga yang tengah berdoa sambil memberi persembahan. Sudah berdiri sejak abad 17, inilah Klenteng Boen Tek Bio Foto: dok. Usai berdoa mereka bisa mampir ke area makan dekat klenteng. Terdapat beberapa penjual makanan seperti Es Buntin yang tersohor dan rumah makan yang menjual olahan daging babi seperti mie. Area Pasar Lama Tangerang juga menarik. Dulunya pasar ini merupakan perkampungan Tionghoa atau dikenal bernama Petak Sembilan yang didirikan Belanda pada tahun 1684. Lokasinya tak jauh dari Klenteng Boen Tek Bio. Area Pasar Lama Tangerang Foto: dok. Seperti pasar pada umumnya, ragam bahan makanan dijual di sini. Mulai dari sayur, buah, hingga ragam daging. Jelang Imlek, Pasar Lama Tangerang juga menghadirkan bandeng-bandeng segar berukuran besar. Tak ketinggalan kue keranjang dan dodol khas Tangerang yang biasa jadi suguhan Imlek. Nah, pada ulasan kali ini detikFood akan mengangkat informasi soal kuliner menarik di kawasan Pecinan Tangerang. Ada beberapa penjual makanan legendaris di Pasar Lama yang sayang dilewatkan. Juga di dekat Klenteng Boen Tek Bio yang bisa jadi inspirasi wisata kuliner. Es Podeng enak di Pasar Lama Tangerang Foto: dok. Tentunya kami juga menghadirkan informasi unik lain seputar perayaan Imlek di Indonesia. Soal kue keranjang yang selalu ada, ikan kukus utuh yang melambangkan kebaikan di tahun baru, sampai mitos-mitos yang berkembang tentang menyantap makanan Imlek. Simak terus detikFood untuk tahu informasi lengkapnya!
Model Nisan Prasasti Granit |
Jasa Pembuatan Batu Prasasti Peresmian Jakarta dan Sekitarnya
Jakarta - Komunitas Tionghoa di Tangerang dikenal sebagai China Benteng. Mereka sudah ada sejak abad 15 dan memiliki tradisi unik perayaan imlek. Jelang Imlek 25 Januari mendatang, warga komunitas Tionghoa sudah mulai menyiapkan berbagai hal. Tradisinya beragam seperti membersihkan rumah, menyiapkan acara makan malam bersama keluarga, sampai berdoa di klenteng untuk memohon semua hal baik di tahun baru. Komunitas Tionghoa sendiri banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Tangerang. Di sini warga peranakannya dikenal dengan sebutan China Benteng. Penampilan fisik mereka tidak seperti orang China pada umumnya karena berkulit cokelat dan matanya tidak sipit. Sungai Cisadane, konon jadi tempat berlabuh orang Tionghoa pertama kali di Tangerang Foto: dok. Konon rombongan pertama dari dataran China datang di abad ke-15. Dipimpin Tjen Tjie Lung alias Halung, mereka menepi di Sungai Cisadane yang sekarang dikenal sebagai Teluk Naga. Nama 'Benteng' merujuk pada wilayah benteng Belanda yang didirikan VOC pada tahun 1863. Benteng tersebut juga dikenal sebagai Benteng Makassar karena penjaganya kebanyakan orang asli Bone, Makassar.
Prasasti ini berisi penegasan hukum atas Desa Waharu sebagai desa perdikan yang telah dimiliki penduduknya sejak lama. Adapun Rakryan Anakbi dan Samgat Anakbi diperkirakan pejabat perempuan karena kata anakbi bisa berarti istri atau perempuan. Rakryan Anakbi dijumpai di antara deretan para rakai dan Samgat Sarangan dalam Prasasti Sarangan (851 saka atau 929 M). Namanya tidak jelas karena bagian prasasti yang menyebutnya telah aus. Samgat Anakbi Dyah Pendel disebut dalam Prasasti Hring (851 saka). “Dari gelar samgat yang dicantumkan pada namanya, dia tentu seorang pejabat keagamaan atau kehakiman,” tulis Ninie Susanti. Samgat dan rakai merupakan jabatan bagi penguasa daerah. Jabatan ini biasa digunakan pada masa Mataram Kuno sampai Kadiri. Mereka membawahi daerah lungguhnya atau yang pada masa lalu disebut watak atau wisaya. Dalam beberapa prasasti, seperti Prasasti Abhayananda (748 saka atau 826 M), Prasasti Panangaran (791 saka atau 869 M), dan Prasasti Kinawe (849 saka atau 928 M), perempuan bergelar Rakai juga memiliki kegiatan seperti meresmikan daerah sebagai sima.
Model Prasasti Peresmian dengan Berbagai Ukuran
SEBELUM masa Kerajaan Majapahit, yang tercatat pernah memerintah sebagai raja perempuan adalah Isanatunggawijaya. Dia adalah putri Mpu Sindok, yang memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Medang (Mataram Kuno) dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Isanatunggawijaya memerintah berdampingan dengan suaminya, Sri Lokapala. Tak banyak yang diketahui dari masa pemerintahannya. Tak diketahui pula kapan pemerintahannya berakhir. Menurut Prasasti Pucangan (1037 M), yang menjadi raja selanjutnya adalah putra mereka, Sri Makuthawangsawardhana. “Setelah Sri Isanatunggawijaya, tidak ada ratu lagi sampai pada masa Majapahit,” tulis arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Titi Surti Nastiti dalam Perempuan Jawa, Kedudukan dan Peranannya dalam Masyarakat Abad VIII-XV. Sri Isanatunggawijaya tak disebut sebagai putri mahkota. Prasasti Pucangan menyebutnya sudah menjadi penguasa menggantikan Mpu Sindok. Gelar putri mahkota muncul beberapa kali dalam prasasti. Ia berada langsung di bawah raja. Biasanya bergelar Rakryan Mahamantri atau Mapatih i Hino. Menurut Titi, perempuan pertama yang diperkirakan menjadi putri mahkota adalah Uttejana. Namanya disebut dalam Prasasti Kanjuruhan (682 saka atau 760 M).
APRELLIA DEWI
(WA) 085655553096 – 081235287116
Email : bastamarmer@gmail.com
Jl. Kanigoro NO. 40A Ds. Campurjanggrang Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung Jawa Timur